Hallo Liebe Gruesse aus Deutschland ( Jerman )
Saya Lulusan Unimed Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman tahun 2016. Biasanya orang bakal bahagia setelah wisuda. tapi saya malah galau beneran, gimana gak galau, semakin banyak tuntutan dari keluarga, tetangga yang selalu nanya "udah kerja dimana?". Pusing dengar pertanyaan itu'' mulu.
Saya Lulusan Unimed Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman tahun 2016. Biasanya orang bakal bahagia setelah wisuda. tapi saya malah galau beneran, gimana gak galau, semakin banyak tuntutan dari keluarga, tetangga yang selalu nanya "udah kerja dimana?". Pusing dengar pertanyaan itu'' mulu.
Di Indo cari kerjaan susah cuy..Apalagi saya lulusan bahasa jerman. Mau jadi Guru bahasa Jerman, peluang nya sedikit, gak banyak sekolah yang menjadikan Bahasa Jerman sebagai mata pelajaran. sangkin galau nya saya memutuskan untuk bekerja aja di malaysia. Kebetulan kaka saya kerja disana. jadi saya nanya" informasi ke dia. Saya pikir gaji disana Lumayan. Setelah saya tanyai ke kaka saya. Dia ngasih Informasi dan saya di kenalkan dengan temannya yang pernah bekerja di sebuah kilang di Malaysia nama nya Kak Dii. Terus saya cerita sama sepupu, dan ternyata dia juga tertarik. lalu kami memutuskan untuk pergi kerumah kak Dii. Sampai disana kami mendengarkan cerita kak Dii dan sedikit tergiur, dia bilang gaji di kilang sana mulai 3-6 jutaan/bulan. Kan lumayan cuyy,,, daripada pengangguran. setalah cerita panjang lebar kami disuruh melengkapi berkas2, uang untuk Medical Check Up. Setelah menunggu beberapa minggu, kak Dii pun mengabari saya bahwasanya ada lowongan di sebuah Kilang di Malaysia. Lalu kami pun di suruh datang untuk tes dan melengkapi berkas. Trus saya kabari ke sepupu saya, dan tau tau nya dia berubah pikiran. Sebenarnya sih karena gengsi dan omongan orang yang bilang " Masa Sarjana Jadi TKI ". udah gitu gak pake ijazah Kuliah lagi. Kalo saya sih bodo amat dah.. yang penting aku kerja trus dapet duit. Itu lah yang ada di pikiranku saat itu, walaupun sebenarnya aku juga gengsi saat itu. aku sempat ngomong dalam hati " jangan sampai ada yg tahu aku baru wisuda". Saat itu saya benar-benar nekat. sangkin nekatnya saya harus PP dari Medan-Parapat dan Parapat- Medan, hanya untuk tandatangan seorang Kepala Desa. Saat itu saya suruh aja abang saya tanda tangani. trus dia nanya untuk apa, saya jawab mau jadi TKI. Di situ juga saya dapat ejekan dari dia. Lalu pelan- pelan saya ceritakan maksud dan tujuan saya kepada abang, papa dan mama untuk bekerja sana. Kalo mama sih fine aja, tapi papa sempat gak setuju dan bilang "masa kamu kerja disana?, sayang dong ijazah kamu". Dengan sedikit merinding saya bilang "gak apa- apa lah pak, saya mau kumpulin modal biar saya punya ongkos ke jerman". Lalu papa saya mengiyakan, Lalu saya bilang sama mereka jangan sampai ada yang tahu aku kerja disana.
Setelah itu saya berangkat ke medan dan besoknya saya harus ikut Tes. Lalu saya ditemani kak Dii dan teman saya Sena untuk tes. Saat itu Sena juga tertarik, cuma kembali lagi ke gengsi dan omongan orang, alhasil dia pun mundur,,,hahahahhahaha
setelah kami daftar ulang, saya pun masuk ke ruangan ujian. Sumpah banyak banget pesertanya yang adalah semua Perempuan yang usia nya 18-26 tahun. Anak-anak SMA yang baru lulus. Dan ternyata cuma aku peserta yang sarjana di ruangan itu. Dan saya berfikir, tertanya banyak sekali pengangguran di kota ini. Setelah itu kami diberi pengarahan panjang lebar, dan saya sempat mengamati Mbak2 yang ngasih pengarahan tersebut, bahwasanya dia melihat para peserta tersebut dengan mata sinis.. Oh Mensch.. di situ saya sempat geram pengen nonjok, tapi ya sudah lah yah....
setelah pengarahan kami pun di bagikan lembar soal dan jawaban yang terdiri dari Bahasa Inggris, Matematika, tebak gambar, hitung cepat, tes logika. I am sure i can do it. Soalnya gampang banget cuy... saya yakin banget akan lulus.. setelah selesai dengan lembaran soal-soal kami pun di panggil sesuai nomor urutan untuk wawancara. Dan tiba lah giliran saya. Saya gugup banget, yang nguji saya waktu itu Perempuan cantik ,manager di Kilang tersebut. Beliau pun ngasih soal matematika pengurangan, Gambar, Warna dan hitung cepat. setelah itu dia wawancara saya. dengan berbagai macam pertanyaan dengan bahasa Malaysia. yang saya ingat sih apa motivasi saya kerja di perusahaan tersebut, apakah saya sanggup kerja lembur dan tahan akan tekanan, trus yang paling saya ingat sampe kapan pun " Mau kah Anda bekerja Lima Tahun di perusahaan ini?". Trus saya jawab tidak, saya mau bekerja 2 tahun saja karena saya punya plan melanjutkan study. Ini adalah jawaban gila... :(.
setelah wawancara selesai, kami pun di suruh pulang dan menunggu hasil 3 hari setelah tes.
saya optimis pasti lulus. Setelah Tiga hari, kak Dii pun Sms dan bilang kalo aku lulus..
saya dan Kak Dii pun pergi ke PT Penyaluran TKI tersebut dan mendaftar ulang. Tetapi mereka mengatakan bahwa saya hanya cadangan. artinya bisa jadi gak ada peluang. Kak Dii pun heran dan bertanya soalnya susah gak sih.. trus aku jawab gampang banget kok kak.. trus kenapa kamu bisa cadangan '' kata kak Dii".. Mana ku tahu kak" jawab ku" .
Bukannya sedih atau galau.. aku malah ketawa- ketawa. Ketawanya sih gak ikhlas, aku merasa seperti orang bodoh.. Masa sih bisa cadangan. Dan sampai di Kosan aku langsung tiduran dan cerita sama temen-temen se kos. Mereka ngasih motivasi, saran bahwa apa yang kita inginkan belum tentu kita langsung mendapatnya. Semua butuh proses. Dan saya pun Positiv Thinking aja. Mungkin itu bukan lah jalan ku. Dan saya berfikir pasti ada yang lebih baik dari situ. Dan ternyata benar itu bukan lah jalanku. Tuhan benar-benar luar biasa baik bagiku. Lalu saya pun bangkit dan mengambil Laptop. Sebenarnya saya gak tertarik jadi Au Pair. Tapi saya pikir saya coba dulu. soalnya saya liat senior2 saya udah di Jerman karena Au Pair. bahkan teman-teman seangkatan pun banyak yang sudah mendaftarkan diri dan membuat Profil di Internet. Puji Tuhan saya pun membuat Profil saya dan mengarang indah dalam bahasa jerman. Lalu saya lihat Profil calon Keluarga angkat. tanpa baca panjang lebar saya hanya mengirimi mereka pesan Tidak sampai berbulan- bulan saya harus menunggu, bahkan hanya satu minggu ada 3 Hostfamily di Jerman yang tertarik dengan saya. Tetapi mereka jarang sekali Online dan lama balas pesan saya. Puji Tuhan ada satu Hostfamily yang tertarik dengan saya dan minta langsung untuk SKYPE. Saya pun setuju dan kami pun buat Termin untuk Skype. Kami pun Skypean dan setelah melalui banyak proses akhirnya mereka mengontrak saya untuk menjadi Aupair Mereka. Dan sekarang saya sudah tinggal di Jerman selama 3 bulan dan Puji Tuhan My Hostfamily luar biasa baik. Saya sangat bersyukur karena saya pernah gagal tetapi Tuhan kasih yang lebih baik bagi saya. Dari situ saya belajar bahwa jangan pernah menganggap sepele hal-hal kecil.
dan paling penting positive thinking dan tetap bersyukur, berusaha. Karena pasti Tuhan sudah sediakan jalan yang terbaik bagi kita, hanya saja kita harus tau bagaimana mencapai jalan tersebut..
Liebe Gruesse
Setelah itu saya berangkat ke medan dan besoknya saya harus ikut Tes. Lalu saya ditemani kak Dii dan teman saya Sena untuk tes. Saat itu Sena juga tertarik, cuma kembali lagi ke gengsi dan omongan orang, alhasil dia pun mundur,,,hahahahhahaha
setelah kami daftar ulang, saya pun masuk ke ruangan ujian. Sumpah banyak banget pesertanya yang adalah semua Perempuan yang usia nya 18-26 tahun. Anak-anak SMA yang baru lulus. Dan ternyata cuma aku peserta yang sarjana di ruangan itu. Dan saya berfikir, tertanya banyak sekali pengangguran di kota ini. Setelah itu kami diberi pengarahan panjang lebar, dan saya sempat mengamati Mbak2 yang ngasih pengarahan tersebut, bahwasanya dia melihat para peserta tersebut dengan mata sinis.. Oh Mensch.. di situ saya sempat geram pengen nonjok, tapi ya sudah lah yah....
setelah pengarahan kami pun di bagikan lembar soal dan jawaban yang terdiri dari Bahasa Inggris, Matematika, tebak gambar, hitung cepat, tes logika. I am sure i can do it. Soalnya gampang banget cuy... saya yakin banget akan lulus.. setelah selesai dengan lembaran soal-soal kami pun di panggil sesuai nomor urutan untuk wawancara. Dan tiba lah giliran saya. Saya gugup banget, yang nguji saya waktu itu Perempuan cantik ,manager di Kilang tersebut. Beliau pun ngasih soal matematika pengurangan, Gambar, Warna dan hitung cepat. setelah itu dia wawancara saya. dengan berbagai macam pertanyaan dengan bahasa Malaysia. yang saya ingat sih apa motivasi saya kerja di perusahaan tersebut, apakah saya sanggup kerja lembur dan tahan akan tekanan, trus yang paling saya ingat sampe kapan pun " Mau kah Anda bekerja Lima Tahun di perusahaan ini?". Trus saya jawab tidak, saya mau bekerja 2 tahun saja karena saya punya plan melanjutkan study. Ini adalah jawaban gila... :(.
setelah wawancara selesai, kami pun di suruh pulang dan menunggu hasil 3 hari setelah tes.
saya optimis pasti lulus. Setelah Tiga hari, kak Dii pun Sms dan bilang kalo aku lulus..
saya dan Kak Dii pun pergi ke PT Penyaluran TKI tersebut dan mendaftar ulang. Tetapi mereka mengatakan bahwa saya hanya cadangan. artinya bisa jadi gak ada peluang. Kak Dii pun heran dan bertanya soalnya susah gak sih.. trus aku jawab gampang banget kok kak.. trus kenapa kamu bisa cadangan '' kata kak Dii".. Mana ku tahu kak" jawab ku" .
Bukannya sedih atau galau.. aku malah ketawa- ketawa. Ketawanya sih gak ikhlas, aku merasa seperti orang bodoh.. Masa sih bisa cadangan. Dan sampai di Kosan aku langsung tiduran dan cerita sama temen-temen se kos. Mereka ngasih motivasi, saran bahwa apa yang kita inginkan belum tentu kita langsung mendapatnya. Semua butuh proses. Dan saya pun Positiv Thinking aja. Mungkin itu bukan lah jalan ku. Dan saya berfikir pasti ada yang lebih baik dari situ. Dan ternyata benar itu bukan lah jalanku. Tuhan benar-benar luar biasa baik bagiku. Lalu saya pun bangkit dan mengambil Laptop. Sebenarnya saya gak tertarik jadi Au Pair. Tapi saya pikir saya coba dulu. soalnya saya liat senior2 saya udah di Jerman karena Au Pair. bahkan teman-teman seangkatan pun banyak yang sudah mendaftarkan diri dan membuat Profil di Internet. Puji Tuhan saya pun membuat Profil saya dan mengarang indah dalam bahasa jerman. Lalu saya lihat Profil calon Keluarga angkat. tanpa baca panjang lebar saya hanya mengirimi mereka pesan Tidak sampai berbulan- bulan saya harus menunggu, bahkan hanya satu minggu ada 3 Hostfamily di Jerman yang tertarik dengan saya. Tetapi mereka jarang sekali Online dan lama balas pesan saya. Puji Tuhan ada satu Hostfamily yang tertarik dengan saya dan minta langsung untuk SKYPE. Saya pun setuju dan kami pun buat Termin untuk Skype. Kami pun Skypean dan setelah melalui banyak proses akhirnya mereka mengontrak saya untuk menjadi Aupair Mereka. Dan sekarang saya sudah tinggal di Jerman selama 3 bulan dan Puji Tuhan My Hostfamily luar biasa baik. Saya sangat bersyukur karena saya pernah gagal tetapi Tuhan kasih yang lebih baik bagi saya. Dari situ saya belajar bahwa jangan pernah menganggap sepele hal-hal kecil.
dan paling penting positive thinking dan tetap bersyukur, berusaha. Karena pasti Tuhan sudah sediakan jalan yang terbaik bagi kita, hanya saja kita harus tau bagaimana mencapai jalan tersebut..
Liebe Gruesse
Santi Sidabutar
Hi schöne grusse eben aus medan ..met kenal ya ,aku mau nanya jg ttg jermn boleh ya ,ada alamat Fb ga? Atau email ,ni email aku ,henrypetrosa@gmail.com balas y ,, vielen lieben dank
BalasHapus